- Back to Home »
- Pengertian Solusio Plasenta
Posted by : Unknown
Rabu, 03 Juni 2015
Pengertian Solusio Plasenta
Solusio plasenta adalah lepasnya plasenta dari dinding rahim bagian dalam sebelum proses persalinan, baik seluruhnya maupun sebagian, dan merupakan komplikasi kehamilan yang serius namun jarang terjadi. Plasenta berfungsi memberikan nutrisi serta oksigen pada janin yang dikandung, dan merupakan organ yang tumbuh di dalam rahim selama masa kehamilan.
Solusio plasenta bisa membahayakan
nyawa ibu dan bayi yang dikandung jika tidak segera ditangani. Hal ini
dikarenakan solusio plasenta bisa menyebabkan pendarahan hebat bagi sang ibu,
dan bayi yang dikandung bisa kekurangan asupan nutrisi serta oksigen.
Gejala
Solusio Plasenta
Usia kehamilan enam bulan ke atas,
terutama beberapa pekan sebelum proses persalinan merupakan waktu yang paling
sering mengalami solusio plasenta. Di bawah ini adalah beberapa gejala solusio
plasenta yang bisa terjadi:
- Nyeri punggung.
- Kontraksi berlangsung cepat.
- Pendarahan pada vagina.
- Rahim terasa sakit.
- Nyeri perut.
- Kurang bergeraknya bayi yang berada dalam kandungan atau tidak seperti biasanya.
Jika mengalami gejala seperti yang
disebutkan di atas, segera temui dokter.
Penyebab
Solusio Plasenta
Hingga saat ini penyebab pasti
terjadinya solusio plasenta belum diketahui, namun ada beberapa hal yang bisa meningkatkan
risiko solusio plasenta, yaitu:
- Wanita yang merokok atau yang menyalahgunakan narkoba.
- Wanita yang berusia di atas 40 tahun.
- Wanita yang pernah mengalami solusio plasenta sebelumnya.
- Wanita yang pernah melahirkan bayi kembar.
- Wanita yang memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi.
- Wanita yang memiliki gangguan pembekuan darah.
- Wanita yang pernah mengalami trauma pada perut, seperti terjatuh atau terkena pukulan.
- Air ketuban bocor atau pecah terlalu awal.
Diagnosis
Solusio Plasenta
Untuk mendiagnosis solusio plasenta,
awalnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik guna memeriksa tekanan rahim,
apakah lunak atau keras. Dan mungkin diperlukan tes darah atau ultrasound
untuk membantu mengetahui penyebab terjadinya pendarahaan vagina. Ultrasound
frekuensi tinggi juga bisa digunakan untuk melihat rahim, namun tidak selalu
bisa untuk melihat adanya solusio plasenta.
Perawatan
Solusio Plasenta
Perawatan solusio plasenta yang
dilakukan tergantung pada keadaan bayi yang dikandung dan usia kehamilan.
Plasenta yang sudah terlepas dari dinding rahim tidak bisa ditempelkan kembali.
Anda mungkin akan dirawat di rumah
sakit jika usia kehamilan di bawah 34 minggu, detak jantung bayi normal dan
kondisi tergolong ringan. Namun jika usia kehamilan sudah di atas 34 minggu dan
solusio plasenta membahayakan ibu dan bayi yang dikandung, maka dokter akan
menyarankan untuk segera melakukan proses persalinan, biasanya dengan operasi
caesar. Jika ibu hamil mengalami pendarahan yang parah, makan transfusi darah
akan dilakukan.
Komplikasi
Solusio Plasenta
Solusio plasenta dapat menimbulkan
komplikasi dan membahayakan jiwa ibu dan bayi yang dikandung. Ibu hamil yang
menderita solusio plasenta kemungkinan bisa mengalami gangguan pembekuan darah
dan syok akibat kehilangan darah. Selain itu, komplikasi akibat solusio
plasenta juga bisa menyebabkan kondisi gagal ginjal atau gagal organ tubuh
lainnya. Pendarahan juga kemungkinan terjadi setelah proses persalinan. Operasi
histerektomi atau pengangkatan rahim mungkin akan dilakukan jika pendarahan
yang terjadi tidak bisa dikendalikan.
Sedangkan komplikasi akibat solusio
plasenta pada bayi yang dikandung dapat menyebabkan kelahiran prematur serta
kekurangan asupan nutrisi dan oksigen. Bahkan komplikasi yang serius dapat
menyebabkan bayi terlahir dalam keadaan meninggal.