Archive for Mei 2015
PEMASARAN SOSIAL MENURUT TRIOSO PUNAWARMAN (2001)
By : UnknownPEMASARAN SOSIAL MENURUT TRIOSO PUNAWARMAN (2001)
DEFINISI secara umum
Menurut Trioso Punawarman (2001)
Pemasaran adalah suatu proses sosial & manajerial dimana individu & kelompok mendapatkan kebutuhan & keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan & bertukar sesuatu yg bernilai satu sama lain
Pemasaran sosial : penerapan konsep & teknik pemasaran untuk mendapatkan manfaat sosial
Empat alat pemasaran
1. Produk (product) : segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi & yg dapat memuaskan keinginan & kebutuhan
2. Harga (price) : sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa
3. Tempat/saluran pemasaran (plate) : terdiri dari seperangkat lembaga yg melakukan semua kegiatan/fungsi yg digunakan untuk menyalurkan produk & status kepemilikan dari produsen ke konsumen
4. . Promosi (promotion) : komunikasi informasi penjual & pembeli yg bertujuan untuk merubah sikap & tingkah laku pembeli yg tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli & tetap mengingat produk tersebut
Pengertian pemasaran sosial jasa kebidanan
Adalah pelayanan atau asuhan kebidanan yang ditujukan bagi klien (wanita atau ibu hamil & bayinya) yang diberikan oleh bidan yang telah selesai mengikuti pendidikan kebidanan & di akui oleh Negara
Promosi jasa
Adalah upaya untuk mempromosikan jasa kebidanan kepada masyarakat (klien) yang membutuhkan pelayanan atau asuhan.
Pelayanan kesehatan memiliki karakteristik yang spesifik karena berhadapan langsung dengan individu
Karakteristik promosi jasa dalam pelayanan kesehatan
1. Bersifat sukarela
Tidak memaksa klien untuk menggunakan pelayanan yang ditawarkan
2. Kontak secara personal
Tenaga kesehatan harus melakukan kontak langsung dengan klien melalui pendekatan sosial
3. Berpacu dengan waktu
Pelayanan kesehatan harus diberikan dengan segera dengan mempertimbangkan keadaan
4. Sensitif (masalah kespro)
Kespro merupakan hal yang paling sensitif dan pribadi sehingga sering kali klien sering nggan berkunjujng ke pelayanan kesehatan & membicarakan masalah tersebut
Peran pemasaran dalam pelayanan kesehatan
1. Deferensi, agar dapat bersaing dengan profesi lain. Diversifikasi jenis layanan yang disertai dengan kemampuan akan memperluas cakupan klien
2. Manajemen kualitas pelayanan, bidan harus mampu mengevaluasi diri mengenai kelebihan & kekurangan layanan kesehatan yang ia tawarkan pada klien, sehingga ia dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan
3. Meningkatkan produktivitas, bidan dituntut untuk memperluas wawasan keilmuan serta ketrampilan teknisnya sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan pada klien
MANAJEMEN KEBIDANAN DENGAN 7 LANGKAH VARNEY
By : UnknownMANAJEMEN KEBIDANAN DENGAN 7 LANGKAH VARNEY
LANGKAH I : TAHAP PENGUMPULAN DATA DASAR
Pengumpulan data dg cara:
1. Anamese riwayat kesehatan
2. Pemeriksaan fisik sesuai dg kebut
3. Pemeriksaan tanda2 vital
4. Meninjau catatan terbaru & catatan sebelumnya
5. Pemeriksaan khusus & penunjang
LANGKAH II: INTERPRETASI DATA DASAR
DIAGNOSA KEBIDANAN
dr data subjektif & objektif sesuai kewenangaan lingkup kebidanan
MASALAH KEBUTUHAN
dr data subjektif & objektif ttg hal2 yg berkaitan dg pengalaman klien yg ditemukan dr hsl pengkajian / yg menyertai diagnosa
KEBUTUHAN
hal2 yg dibutuhkan oleh klien & blm teridentifikasi dlm diagnosa & mslh yg didptkan dg melakukan analisa data
LANGKAH III: MENGIDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL & MENGANTISIPASINYA
Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan antisipasi à bidan harus waspada & siap2 mencegah diagnosis/masalah potensial. Antisipasi ini bersifat rasional & logis.
LANGKAH IV: MENGIDENTIFIKASI & MENETAPKAN KEBUT YG MEMERLUKAN PENANGANAN SEGERA UTK MELAKUKAN KONSULATASI, KOLABORASI DG TENAGA KESEHATAN LAIN
Bidan harus mampu mengevaluasi kondisi klien utk menentukan kpd siapa konsultasi & kolaborasi yg paling tepat dlm manajemen asuhan kebidanan.
LANGKAH V: MENYUSUN ASUHAN YANG MENYELURUH
Rencana asuhan yg menyeluruh tdk hanya meliputi apa yg sdh teridentifikasi dr kondisi klien namun dpt dibutuhkan penyuluhan, konseling yg merujuk masalah klien berkaitan sosial ekonomi kultural / masalah psikologis.
LANGKAH VI : MELAKSANAKAN LANGSUNG ASUHAN DG EFISIEN & AMAN Rencana asuhan menyeluruh spt pd langkah 5 yg dilaksanakan scr efisien & aman LANGKAH VII: MENGEVALUASI Dilakukan keefektifan dr asuhan yg sdh diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan yg benar2 telah terpenuhi sesuai dg kebutuhan & diagnosa.
LANGKAH I : TAHAP PENGUMPULAN DATA DASAR
Pengumpulan data dg cara:
1. Anamese riwayat kesehatan
2. Pemeriksaan fisik sesuai dg kebut
3. Pemeriksaan tanda2 vital
4. Meninjau catatan terbaru & catatan sebelumnya
5. Pemeriksaan khusus & penunjang
LANGKAH II: INTERPRETASI DATA DASAR
DIAGNOSA KEBIDANAN
dr data subjektif & objektif sesuai kewenangaan lingkup kebidanan
MASALAH KEBUTUHAN
dr data subjektif & objektif ttg hal2 yg berkaitan dg pengalaman klien yg ditemukan dr hsl pengkajian / yg menyertai diagnosa
KEBUTUHAN
hal2 yg dibutuhkan oleh klien & blm teridentifikasi dlm diagnosa & mslh yg didptkan dg melakukan analisa data
LANGKAH III: MENGIDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL & MENGANTISIPASINYA
Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan antisipasi à bidan harus waspada & siap2 mencegah diagnosis/masalah potensial. Antisipasi ini bersifat rasional & logis.
LANGKAH IV: MENGIDENTIFIKASI & MENETAPKAN KEBUT YG MEMERLUKAN PENANGANAN SEGERA UTK MELAKUKAN KONSULATASI, KOLABORASI DG TENAGA KESEHATAN LAIN
Bidan harus mampu mengevaluasi kondisi klien utk menentukan kpd siapa konsultasi & kolaborasi yg paling tepat dlm manajemen asuhan kebidanan.
LANGKAH V: MENYUSUN ASUHAN YANG MENYELURUH
Rencana asuhan yg menyeluruh tdk hanya meliputi apa yg sdh teridentifikasi dr kondisi klien namun dpt dibutuhkan penyuluhan, konseling yg merujuk masalah klien berkaitan sosial ekonomi kultural / masalah psikologis.
LANGKAH VI : MELAKSANAKAN LANGSUNG ASUHAN DG EFISIEN & AMAN Rencana asuhan menyeluruh spt pd langkah 5 yg dilaksanakan scr efisien & aman LANGKAH VII: MENGEVALUASI Dilakukan keefektifan dr asuhan yg sdh diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan yg benar2 telah terpenuhi sesuai dg kebutuhan & diagnosa.
Kebutuhan Elektrolit
By : UnknownKebutuhan Elektrolit Elektrolit Tubuh
Non elektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak bermuatan listrik, seperti : protein, urea, glukosa, oksigen, karbon dioksida dan asam-asam organik. Elektrolit tubuh mencakup natrium (Na+), kalium (K+), Kalsium (Ca++), magnesium (Mg++), Klorida (Cl-), bikarbonat (HCO3-), fosfat (HPO42-), sulfat (SO42-).
KESEIMBANGAN ELEKTROLIT
Keseimbangan tercapai bila masuk & keluar sama utk setiap elektrolit.
• Penting karena : - pengaruhi scr langsung keseimbangan cairan - pengaruhi fungsi sel
KESEIMBANGAN ELEKTROLIT KESEIMBANGAN NATRIUM & KALIUM NATRIUM : - kation dominan di CES - NaCl & NaHCO3 - Normal Na CES : 136-142 mEq/l CIS : 10 mEq/l
KALIUM : - kation dominan di CIS : 160 mEq/l CES : 3,8-5 mEq/l
KESEIMBANGAN ELEKTROLIT KESEIMBANGAN NATRIUM & KALIUM
Ada 2 aturan umum :
1. Masalah yg sering pd gangguan elektrolit ok tidak seimbang masuk & keluar ion Na.
2. Gangguan keseimbangan K jarang tetapi lebih bahaya.
KESEIMBANGAN NATRIUM
• Jumlah Na di CES menunjukkan keseimbangan 2 faktor :
1. Uptake Na mell digestif.
2. Ekskresi Na di ren & pulmo.
KESEIMBANGAN KALIUM
• 98 % di CIS • Konsentrasi di CES keseimbangan antara :
1. Masukan mell epitel digestif.
2. Keluaran mell urine
KESEIMBANGAN KALIUM
Kadar aldosteron - aldosteron pompa ion reabsorbsi Na ditukar dgn keluar K dr cairan peritubuler. - konsentrasi K tinggi sekresi aldosteron Na ditahan K ekskresi
KESEIMBANGAN ELEKTROLIT KESEIMBANGAN MAGNESIUM
• Manusia mengandung sekitar 29 gr : - 60 % tersimpan di tulang - di cairan tubuh :
* terutama di CIS (26 mEq/l)
* di CES (1,5-2,5 mEq/l)
• Kofaktor thd reaksi enzimatik spt : - fosforilasi glukosa dlm sel - penggunaan energi pd kontraksi serat otot - sbg komponen struktural tulang
* Intake 24-32 mEq/l (0,3-0,4 g) per hari
KESEIMBANGAN ELEKTROLIT KESEIMBANGAN FOSFAT
• Dibutuhkan utk mineralisasi tulang
• Di cairan tubuh : - pembentukan energi - akti
KESEIMBANGAN ELEKTROLIT
vasi enzim - sintesa asam nukleat
• Konsentrasi di plasma 1,8-2,6 mEq/l
• Direabsorbsi di tub kont proksimal di rangsang oleh calcitriol
• Keluar mell feses & urin 30-45 mEq/l per hari Gangguan kebutuhan Elektrolit, Hiponatremia, Hipernatremia, Hipokalemia, Hiperkalemia, Hipokalsemia, Hiperkalsemia, Hipomagnesia, Hipermagnesia
KESEIMBANGAN ELEKTROLIT
Keseimbangan tercapai bila masuk & keluar sama utk setiap elektrolit.
• Penting karena : - pengaruhi scr langsung keseimbangan cairan - pengaruhi fungsi sel
KESEIMBANGAN ELEKTROLIT KESEIMBANGAN NATRIUM & KALIUM NATRIUM : - kation dominan di CES - NaCl & NaHCO3 - Normal Na CES : 136-142 mEq/l CIS : 10 mEq/l
KALIUM : - kation dominan di CIS : 160 mEq/l CES : 3,8-5 mEq/l
KESEIMBANGAN ELEKTROLIT KESEIMBANGAN NATRIUM & KALIUM
Ada 2 aturan umum :
1. Masalah yg sering pd gangguan elektrolit ok tidak seimbang masuk & keluar ion Na.
2. Gangguan keseimbangan K jarang tetapi lebih bahaya.
KESEIMBANGAN NATRIUM
• Jumlah Na di CES menunjukkan keseimbangan 2 faktor :
1. Uptake Na mell digestif.
2. Ekskresi Na di ren & pulmo.
KESEIMBANGAN KALIUM
• 98 % di CIS • Konsentrasi di CES keseimbangan antara :
1. Masukan mell epitel digestif.
2. Keluaran mell urine
KESEIMBANGAN KALIUM
Kadar aldosteron - aldosteron pompa ion reabsorbsi Na ditukar dgn keluar K dr cairan peritubuler. - konsentrasi K tinggi sekresi aldosteron Na ditahan K ekskresi
KESEIMBANGAN ELEKTROLIT KESEIMBANGAN MAGNESIUM
• Manusia mengandung sekitar 29 gr : - 60 % tersimpan di tulang - di cairan tubuh :
* terutama di CIS (26 mEq/l)
* di CES (1,5-2,5 mEq/l)
• Kofaktor thd reaksi enzimatik spt : - fosforilasi glukosa dlm sel - penggunaan energi pd kontraksi serat otot - sbg komponen struktural tulang
* Intake 24-32 mEq/l (0,3-0,4 g) per hari
KESEIMBANGAN ELEKTROLIT KESEIMBANGAN FOSFAT
• Dibutuhkan utk mineralisasi tulang
• Di cairan tubuh : - pembentukan energi - akti
KESEIMBANGAN ELEKTROLIT
vasi enzim - sintesa asam nukleat
• Konsentrasi di plasma 1,8-2,6 mEq/l
• Direabsorbsi di tub kont proksimal di rangsang oleh calcitriol
• Keluar mell feses & urin 30-45 mEq/l per hari Gangguan kebutuhan Elektrolit, Hiponatremia, Hipernatremia, Hipokalemia, Hiperkalemia, Hipokalsemia, Hiperkalsemia, Hipomagnesia, Hipermagnesia
PEMASARAN SOSIAL
By : UnknownPEMASARAN SOSIAL DEFINISI
Secara umum Menurut Trioso Punawarman (2001)
Pemasaran adalah suatu proses sosial & manajerial dimana individu & kelompok mendapatkan kebutuhan & keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan & bertukar sesuatu yg bernilai satu sama lain
Pemasaran sosial : penerapan konsep & teknik pemasaran untuk mendapatkan manfaat sosial
Empat alat pemasaran
1. Produk (product) : segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi & yg dapat memuaskan keinginan & kebutuhan
2. Harga (price) : sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa
3. Tempat/saluran pemasaran (plate) : terdiri dari seperangkat lembaga yg melakukan semua kegiatan/fungsi yg digunakan untuk menyalurkan produk & status kepemilikan dari produsen ke konsumen
4. . Promosi (promotion) : komunikasi informasi penjual & pembeli yg bertujuan untuk merubah sikap & tingkah laku pembeli yg tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli & tetap mengingat produk tersebut
Pengertian pemasaran sosial jasa kebidanan
Adalah pelayanan atau asuhan kebidanan yang ditujukan bagi klien (wanita atau ibu hamil & bayinya) yang diberikan oleh bidan yang telah selesai mengikuti pendidikan kebidanan & di akui oleh Negara
Promosi jasa
Adalah upaya untuk mempromosikan jasa kebidanan kepada masyarakat (klien) yang membutuhkan pelayanan atau asuhan.
Pelayanan kesehatan memiliki karakteristik yang spesifik karena berhadapan langsung dengan individu
Karakteristik promosi jasa dalam pelayanan kesehatan
1. Bersifat sukarela
Tidak memaksa klien untuk menggunakan pelayanan yang ditawarkan
2. Kontak secara personal
Tenaga kesehatan harus melakukan kontak langsung dengan klien melalui pendekatan sosial
3. Berpacu dengan waktu
Pelayanan kesehatan harus diberikan dengan segera dengan mempertimbangkan keadaan
4. Sensitif (masalah kespro)
Kespro merupakan hal yang paling sensitif dan pribadi sehingga sering kali klien sering nggan berkunjujng ke pelayanan kesehatan & membicarakan masalah tersebut
Peran pemasaran dalam pelayanan kesehatan
1. Deferensi, agar dapat bersaing dengan profesi lain. Diversifikasi jenis layanan yang disertai dengan kemampuan akan memperluas cakupan klien
2. Manajemen kualitas pelayanan, bidan harus mampu mengevaluasi diri mengenai kelebihan & kekurangan layanan kesehatan yang ia tawarkan pada klien, sehingga ia dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan
3. Meningkatkan produktivitas, bidan dituntut untuk memperluas wawasan keilmuan serta ketrampilan teknisnya sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan pada klien
Pemasaran adalah suatu proses sosial & manajerial dimana individu & kelompok mendapatkan kebutuhan & keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan & bertukar sesuatu yg bernilai satu sama lain
Pemasaran sosial : penerapan konsep & teknik pemasaran untuk mendapatkan manfaat sosial
Empat alat pemasaran
1. Produk (product) : segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi & yg dapat memuaskan keinginan & kebutuhan
2. Harga (price) : sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa
3. Tempat/saluran pemasaran (plate) : terdiri dari seperangkat lembaga yg melakukan semua kegiatan/fungsi yg digunakan untuk menyalurkan produk & status kepemilikan dari produsen ke konsumen
4. . Promosi (promotion) : komunikasi informasi penjual & pembeli yg bertujuan untuk merubah sikap & tingkah laku pembeli yg tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli & tetap mengingat produk tersebut
Pengertian pemasaran sosial jasa kebidanan
Adalah pelayanan atau asuhan kebidanan yang ditujukan bagi klien (wanita atau ibu hamil & bayinya) yang diberikan oleh bidan yang telah selesai mengikuti pendidikan kebidanan & di akui oleh Negara
Promosi jasa
Adalah upaya untuk mempromosikan jasa kebidanan kepada masyarakat (klien) yang membutuhkan pelayanan atau asuhan.
Pelayanan kesehatan memiliki karakteristik yang spesifik karena berhadapan langsung dengan individu
Karakteristik promosi jasa dalam pelayanan kesehatan
1. Bersifat sukarela
Tidak memaksa klien untuk menggunakan pelayanan yang ditawarkan
2. Kontak secara personal
Tenaga kesehatan harus melakukan kontak langsung dengan klien melalui pendekatan sosial
3. Berpacu dengan waktu
Pelayanan kesehatan harus diberikan dengan segera dengan mempertimbangkan keadaan
4. Sensitif (masalah kespro)
Kespro merupakan hal yang paling sensitif dan pribadi sehingga sering kali klien sering nggan berkunjujng ke pelayanan kesehatan & membicarakan masalah tersebut
Peran pemasaran dalam pelayanan kesehatan
1. Deferensi, agar dapat bersaing dengan profesi lain. Diversifikasi jenis layanan yang disertai dengan kemampuan akan memperluas cakupan klien
2. Manajemen kualitas pelayanan, bidan harus mampu mengevaluasi diri mengenai kelebihan & kekurangan layanan kesehatan yang ia tawarkan pada klien, sehingga ia dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan
3. Meningkatkan produktivitas, bidan dituntut untuk memperluas wawasan keilmuan serta ketrampilan teknisnya sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan pada klien
PROSES MANAJEMEN
By : UnknownPROSES MANAJEMEN KEBIDANAN
5 LANGKAH MANAJEMEN KEBIDANAN
1. IDENTIFIKASI & ANALISIS MASALAH
à dg mencari data / fakta baik dari klien, kelg maupun anggota tim kesh lainnya & juga dari hasil pemeriksaan bidan.
à mencakup kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis data / fakta utk perumusan masalah.
à merup proses berfikir yg ditampilkan oleh bidan dlm tindakan yg menghasilkan rumusan masalah yg dialami/ diderita pasien/klien.
2. DIAGNOSIS KEBIDANAN
à adanya mslh utama dg merumuskan dlm pernyataan yg mencakup kondisi, mslh, penyebab & prediksi thd kondisi tsb àmslh potensial & prognosis.
à penegakan diagnosis kebidanan dijadikan dsr tindkn menanggulangi ancaman keselamatan hidup klien.
à shg mslh potensial hrs diantisipasi, dicegah & diawasi serta segera dipersiapkan tindkn utk mengatasinya.
3. PERENCANAAN
à berdsrkan diagnosis yg ditegakkan,bidan menyusun renc kegiatan dg (menentukan 7an, tindkn sesuai mslh,menentukan kriteria evaluasi & kebeshasilan)
4. PELAKSANAAN
à sesuai dg renc yg telah ditetapkan scr mandiri, kolaborasi & rujukan.
5. EVALUASI
à merup tindakan pengukuran keberhasilan dr rencana yg dilaksanakan.
5 LANGKAH INI DISEMPURNAKAN MJD 7 LANGKAH VARNEY
7 LANGKAH VARNEY
LANGKAH I : mengumpulakn smua dt yg dibutuhkan utk menilai keadaan klien scr keseluruhan
LANGKAH II : menginterpretasikan data utk mengidentifikasi diagnosis/mslh
LANGKAH III: mengidenfikasi diagnosis / mslh potensial & mengatisipasi penangganannya
LANGKAH IV : mengidentifikasi & menetapkan kebuthan yg memerlukan penanganan segera, konsultasi dg tenaga keshtn lain serta rujukan berdsrkan kondisi klien.
LANGKAH V : menyusun renc asuhan scr menyeluruh dg tepat & rasi berdasarkan keputusan yg dibuat pd langkah2 sblmnya.
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI
By : UnknownPRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI
Latar Belakang :
Latar Belakang :
- Pasien/keluarga baik di RS/klinik dihadapkan pada resiko infeksi
- Petugas kesehatan & staff dihadapkan pada resiko infeksi
- Infeksi dirumah sakit “nosokomial” & infeksi pekerjaan merupakan masalah penting (dunia) & potensial membahayakan jiwa
- Definisi tindakan PI :
- Asepsis/teknik aseptik : usaha mencegah masuknya mikroorganisme kedalam tubuh dan berpotensi menimbulkan infeksi. Tujuan asepsis : m ¯ sampai ke tingkat aman atau membasmi jumlah mikroorganisme pada permukaan hidup (kulit /jaringan) dan obyek mati (alat2 bedah & barang2 lain)
- Antisepsis : proses menurunkan jumlah mikroorganisme (kulit, selaput lendir atau anggota tubuh lainnya) dengan bahan anti mikrobakterial.
- Dekontaminasi : proses membuat obyek mati lebih aman ditangani staff sebelum dibersihkan.
- Mencuci & membilas : tindakan untuk menghilangkan semua cemaran darah, cairan tubuh atau benda asing dari kulit atau instrumen.
- Disinfeksi : tindakan yg dilakukan utk menghilangkan hampir semua mikroorganisme penyebab penyk yg mencemari benda2 mati/instrumen.
- Disinfeksi Tingkat Tinggi : tindakan yg dilakukan utk menghilangkan semua mikroorganisme kecuali endospora bakteri dengan cr merebus, uap panas dan kimiawi.
- Sterilisasi : semua tindakan yg dilakukan utk menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit dan virus) termasuk endospora bakteri dr instrumen.
- Prinsip-prinsip Pencegahan Infeksi
- Setiap orang dianggap dapat menularkan penyakit (infeksi dpt bersifat asimptomatik).
- Setiap orang harus dianggap beresiko terkena infeksi.
- Permukaan benda disekitar kita, peralatan dan benda lainnya yang akan/telah bersentuhan dengan permukaan kulit lecet sel, mukosa/darah harus dianggap terkontaminasi jadi setelah digunakan harus diproses.
- Jika tidak diketahui apakah permukaan peralatan telah diproses maka semua itu harus dianggap terkontaminasi
- Resiko infeksi tidak bisa dihilangkan secara total tetapi dikurangi hingga sekecil mungkin dengan menerapkan tindakan2 PI secara benar dan konsisten.
REWARD DAN SANKSI BIDAN
By : UnknownREWARD DAN SANKSI BIDAN
Menurut Gibson (1987), faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap kinerja seseorang:
• Faktor individu : kemampuan, ketrampilan, latar belakang keluasga, pengalaman tingkat sosial dan demografi seseorang
• Faktor psikologis : persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja
• Faktor organisasi : struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan (reward)
Tujuan dari reward atau penghargaan :
• Meningkatkan prestasi kerja staf, baik secara individu maupun dalam kelompok setinggi-tingginya
• Merangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan meningkatkan hasil kerja melalui prestasi pribadi
• Pemeliharaan SDM perlu diimbangi dengan sistem ganjaran (reward system)
Pengertian
PengertiaReward (umum) : merupakan penghargaan yang diberikan kepada individu, kelompok, atau institusi atas hasil yang telah dicapai berdasarkan kemampuan yang dimiliki serta mendapat pengakuan dari berbagai fihak
Reward bidan :
Penghargaan yang diberikan kepada bidan, penghargaan tersebut tidak hanya dalam bentuk imbalan jasa, tetapi juga dalam bentuk pengakuan profesi dan pemberian kewenangan/hak untuk menjalankan praktik sesuai dengan kompetensi yang dimiliki
IBI mempunyai suatu pemberian penghargaan kepada seorang/sekelompok orang yang telah berjasa meningkatkan citra bidan
Penghargaan ini disebut Anugerah Delima IBI. Anugerah ini diberikan sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan YME atas jasa & dukungan yang telah diberikan oleh seseorang, kelompok, atau lembaga terhadap IBI
Tujuan Umum : Meningkatkan citra dan hubungan IBI dengan pihak mitra kerja melalui pemberian Anugrah Delima
Tujuan Khusus :
a. Adanya kesamaan pendapat, pandangan, & pengurus juga anggota IBI tentang pemberian anugerah Delima
b. Adanya ketentuan, klasifikasi kriteria kelayaan penerima anugerah dan standar bobot penilaian
c. Adanya alat ukur mutu dan tingkat dukungan dan peran serta masyarakat terhadap perjuangan/tercapainya cita-cita & kelestarian
d. Adanya keseragaman bentuk seperti materi Anugerah Delima
Kelompok sasaran :
Segenap jajaran IBI
Masyarakat luas
Jenis Penganugrahan :
• Anugerah Delima : penghargaan yang diberikan IBI kepada seseorang, kelompok orang, atau lembaga atas jasa, upaya, atau prestasi yang dicapai dalam peningkatan citra, kemampuan, & pengembangan organisasi IBI
• Anugerah Delima Eka Yasa : penghargaan/anugerah tertinggi (kesatuan/utama) yang diberikan kepada mereka yang berjasa kepada IBI sesuai persyaratan yang ditetapkan (nilai 20)
Anugerah Delima Dwi Yasa : penghargaan/anugerah tingkat II yang diberikan kepada mereka yang berjasa kepada IBI sesuai persyaratan yang ditetapkan (15)
Anugerah Delima Tri Yasa : penghargaan/anugerah tingkat III yang diberikan kepada mereka yang berjasa kepada IBI sesuai persyaratan yang ditetapkan (10)
Anugerah Delima Catur Yasa : penghargaan/anugerah tingkat IV yang diberikan kepada mereka yang berjasa kepada IBI sesuai persyaratan yang ditetapkan (5)
Bentuk Anugerah :
Eka Yasa : mendapatkan selendang satin, peniti mas dengan berat 25gr dan kadar 23 karat, dan sertifikat
Dwi Yasa : mendapatkan peniti emas 20gr 23 karat dan sertifikat
Tri Yasa : mendapatkan peniti emas 15gr 23 karat dan sertifikat
Catur Yasa : mendapatkan peniti emas 10gr 23 karat dan sertifikat
SANKSI
Pengertian : merupakan imbalan negative yang berupa pembebanan atau penderitaan yang ditentukan oleh hukum aturan yang berlaku.
Sanksi Bidan yang melanggar kode etik & hak/kewajiban bidan yang telah diatur oleh organisasi profesi, karena kode etik bidan merupakan norma yang berlaku bagi anggota IBI dalam menjalankan praktek profesinya yang telah disepakati dalam kongres nasional IBI
KEWAJIBAN BIDAN
a. Kewajiban bidan terhadap klien & masyarakat (6 butir)
b. Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3 butir)
c. Kewajiban bidan terhadap sejawat & tenaga kesehatan lainnya (2 butir)
d. Kewajiban bidan terhadap profesinya (3 butir)
e. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri (3 butir)
f. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa, bangsa & tanah air (2 butir)
Menurut Gibson (1987), faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap kinerja seseorang:
• Faktor individu : kemampuan, ketrampilan, latar belakang keluasga, pengalaman tingkat sosial dan demografi seseorang
• Faktor psikologis : persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja
• Faktor organisasi : struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan (reward)
Tujuan dari reward atau penghargaan :
• Meningkatkan prestasi kerja staf, baik secara individu maupun dalam kelompok setinggi-tingginya
• Merangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan meningkatkan hasil kerja melalui prestasi pribadi
• Pemeliharaan SDM perlu diimbangi dengan sistem ganjaran (reward system)
Pengertian
PengertiaReward (umum) : merupakan penghargaan yang diberikan kepada individu, kelompok, atau institusi atas hasil yang telah dicapai berdasarkan kemampuan yang dimiliki serta mendapat pengakuan dari berbagai fihak
Reward bidan :
Penghargaan yang diberikan kepada bidan, penghargaan tersebut tidak hanya dalam bentuk imbalan jasa, tetapi juga dalam bentuk pengakuan profesi dan pemberian kewenangan/hak untuk menjalankan praktik sesuai dengan kompetensi yang dimiliki
IBI mempunyai suatu pemberian penghargaan kepada seorang/sekelompok orang yang telah berjasa meningkatkan citra bidan
Penghargaan ini disebut Anugerah Delima IBI. Anugerah ini diberikan sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan YME atas jasa & dukungan yang telah diberikan oleh seseorang, kelompok, atau lembaga terhadap IBI
Tujuan Umum : Meningkatkan citra dan hubungan IBI dengan pihak mitra kerja melalui pemberian Anugrah Delima
Tujuan Khusus :
a. Adanya kesamaan pendapat, pandangan, & pengurus juga anggota IBI tentang pemberian anugerah Delima
b. Adanya ketentuan, klasifikasi kriteria kelayaan penerima anugerah dan standar bobot penilaian
c. Adanya alat ukur mutu dan tingkat dukungan dan peran serta masyarakat terhadap perjuangan/tercapainya cita-cita & kelestarian
d. Adanya keseragaman bentuk seperti materi Anugerah Delima
Kelompok sasaran :
Segenap jajaran IBI
Masyarakat luas
Jenis Penganugrahan :
• Anugerah Delima : penghargaan yang diberikan IBI kepada seseorang, kelompok orang, atau lembaga atas jasa, upaya, atau prestasi yang dicapai dalam peningkatan citra, kemampuan, & pengembangan organisasi IBI
• Anugerah Delima Eka Yasa : penghargaan/anugerah tertinggi (kesatuan/utama) yang diberikan kepada mereka yang berjasa kepada IBI sesuai persyaratan yang ditetapkan (nilai 20)
Anugerah Delima Dwi Yasa : penghargaan/anugerah tingkat II yang diberikan kepada mereka yang berjasa kepada IBI sesuai persyaratan yang ditetapkan (15)
Anugerah Delima Tri Yasa : penghargaan/anugerah tingkat III yang diberikan kepada mereka yang berjasa kepada IBI sesuai persyaratan yang ditetapkan (10)
Anugerah Delima Catur Yasa : penghargaan/anugerah tingkat IV yang diberikan kepada mereka yang berjasa kepada IBI sesuai persyaratan yang ditetapkan (5)
Bentuk Anugerah :
Eka Yasa : mendapatkan selendang satin, peniti mas dengan berat 25gr dan kadar 23 karat, dan sertifikat
Dwi Yasa : mendapatkan peniti emas 20gr 23 karat dan sertifikat
Tri Yasa : mendapatkan peniti emas 15gr 23 karat dan sertifikat
Catur Yasa : mendapatkan peniti emas 10gr 23 karat dan sertifikat
SANKSI
Pengertian : merupakan imbalan negative yang berupa pembebanan atau penderitaan yang ditentukan oleh hukum aturan yang berlaku.
Sanksi Bidan yang melanggar kode etik & hak/kewajiban bidan yang telah diatur oleh organisasi profesi, karena kode etik bidan merupakan norma yang berlaku bagi anggota IBI dalam menjalankan praktek profesinya yang telah disepakati dalam kongres nasional IBI
KEWAJIBAN BIDAN
a. Kewajiban bidan terhadap klien & masyarakat (6 butir)
b. Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3 butir)
c. Kewajiban bidan terhadap sejawat & tenaga kesehatan lainnya (2 butir)
d. Kewajiban bidan terhadap profesinya (3 butir)
e. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri (3 butir)
f. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa, bangsa & tanah air (2 butir)
Instrumen dalam praktik kebidanan
By : UnknownInstrumen dalam praktik kebidanan
Pengertian
Permenkes RI No. 220/Men.Kes/Per/IX/1976 Tgl. 6 Spt. 1976:
Alkes adalah barang, instrumen, aparat atau alat termasuk tiap komponen, bagian atau perlengkapannya yg diproduksi, dijual atau digunakan dlm:
◦ pemeliharaan dan perawatan kesh, diagnosa, penyembuhan, peringan/pencegah penyakit
◦ Pemulihan, perbaikan atau perubahan fungsi badan atau struktur badan manusia.
◦ Diagnosa kehamilan pd manusia / pemeliharaan selama hamil & setelah melahirkan termasuk pemeliharaan bayi.
(Tdk trmsk alkes u/ penyelidikan)
Pembagian instrument
- Fungsinya
- Sifat pemakaiannya
- Kegunaannya
- Umur peralatan
- Macam & bentuknya
- Katalog pabrik alat
- Keputusan Men. Kes. RI No. 116/SK/79
- Kepraktisan penyimpanan
Alat menurut Fungsinya:
Medis:
Peralatan X-Ray, ICU, VK, IGD, OK dll.
Utensils, mis: bengkok, sputum-pot, urinal, pispot dll.
Non-Medis:
genset, alat dapur (cooler box, mesin parut kelapa), alat-alat di loundry dll
Pembagian instrumen (3)
Alat menurut sifat pemakaiannya:
- Barang habis pakai (consumable): spuit, plester kain kassa dll.
- Brg yg dpt dipakai terus menerus: termometer, tensimeter, urinal, pispot dll.
- Peralatan THT
- Peralatan Bedah
- Peralatan gigi dll.
Alat menurut umur peralatan:
- Alat yg tdk memerlukan pemeliharaan, brg hbs pakai, alat disposible atau alat yg memiliki “unit cost” rendah. Mis. alat suntik, termometer, piring, sendok dll.
- Alat yg penting, alat dg penyusutan kurang-lebih 5 tahun. Mis.Peralatan laboratorium, instrumen OK dll.
- Alat-alat berat, dg waktu penyusutan lebih dr 5 tahun atau dikaitkan dg bangunan.Mis. Alat X-Ray, alat sterililisasi (autoclave), peralatan loundry, dapur dll.
Alat menurut macam & bentuknya:
- Alat kecil : spuit, jarum, catherter, film X-Ray dll.
- Alat perlengkapan RS : meja op., lampu op, autoclave, unit perlengkapan gigi, genset dll.
- Peralatan laboratorium : alat-alat gelas, reagensia, kit test diagnostik dll.
- Pemberian no katalog dg huruf (alfabeth)
- Pemberian no katalog dg angka
- Pemberian no katalog dg kombinasi huruf & angka
- Pemberian katalog khusus, mis: JMS (Japan Medical Supply), JMC (Japan Medical Instrument Catalog).
Penggol. Alat mnrt Kep.Men.Kes RI No. 116/SK/79:
- Preparat u/ pmlhrn & prwtn kesh.
- Pestisida & insektisida pembasmi bntg pengganggu mns & bntg piaraan.
- Alat prwtn yg dignkn dlm salon kecantikan
- Wadah dr plastik & kaca u/ obat & injeksi, juga karet tutup botol infus.
- Peralatan obstetri & gynekologi
- Peralatan Anesthesi
- Peralatan & perlengkapan kedokteran gigi
- Peralatan & perlengkapan THT
- Peralatan & perlengkapan mata
- Peralatan Rumah Sakit
- Peralatan Kimia
- Peralatan Hematologi
- Peralatan Imunologi
- Peralatan Mikrobiologi
- Peralatan Patologi
- Peralatan Toksikologi
- Peralatan Orthopedi
- Peralatan Rehabilitasi
- Peralatan Bdh Umum & Bdh Plastik
- Peralatan Kardiologi
- Peralatan Neurologi
- Peralatan Gastro Enterologi & Urologi
- Peralatan Radiologi
Alat menurut kepraktisan penyimpanan:
- Alat-alat perawatan
- Alat-alat kedokteran umum (medical instruments)
- Hospital furnitur & equipments
- Alat-alat laboratorium gelas
- Alat-alat kedokteran gigi
- Alat-alat X-ray & acessories
- Alat-alat optik
- Alat bedah (surgical instruments)
- Alat bedah tulang
- Alat u/ penyelidikan
- Alat kedokteran hewan (veteriner)
- Alat-alat elektromedis
HOMEOSTASIS & HOMEODINAMIK
By : UnknownHOMEOSTASIS & HOMEODINAMIK
Definisi Homeostasis
- HOMEOSTASIS berasal dari bahasa Yunani, Homeo (=sama) dan stasis (=mempertahankan keadaan)
- Menurut Walter Cannon seorang ilmu faal Amerika menyatakan bahwa homeostasis adalah upaya mempertahankan lingkungan dalam yang stabil.
- Suatu proses yang terus-menerus untuk memelihara stabilitas dan beradaptasi dengan kondisi lingkungan sekitar
- mekanisme tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi berbagai kondisi yang dialaminya.
Fisiologis
dikendalikan sistem endokrin dan sistem syaraf otonom
Psikologis
dikendalikan oleh keseimbangan emosi dan mental. Biasanya terjadi pada interaksi, misalnya tertawa, memukul, meremas, mencerca, dll.
Proses Homeostasis Fisiologis:
- Pengaturan diri (Self Regulation), secara otomatis terjadi pada orang yang sehat.
- Kompensasi, tubuh akan bereaksi terhadap ketidaknormalan.
- Umpan balik negatif.
- Umpan balik positif.
Homeodinamik
- Homeodinamik merupakan pertukaran energi antara manusia dengan lingkungan.
- Berawal dari teori tentang manusia sebagai satu kesatuan utuh, karakter berbeda, proses hidup dinamis, berinteraksi dengan lingkungan, dapat dipengaruhi dan mempengaruhi serta unik.
Prinsip Homeodinamik
(Rogers,falco dan Lobo, 1997)
- Prinsip integral, prinsip utama, terjadi interaksi yang tidak dapat dipisahkan antara manusia dengan lingkungan
- Prinsip Resonansi, proses kehidupan manusia selalu berirama dan frekuensinya bervariasi (pengalaman beradaptasi)
- Prinsip Helicy, setiap perubahan pada manusia berlangsung pelan2 dan terdapat hub antara manusia dengan lingkungan.
- Penyakit
- Hubungan keluarga
- Konsep diri
- Tahap perkembangan; usia, aktivitas,
Filosofi Kebidanan
By : UnknownFILOSOFI KEBIDANAN
DEFINISI FILOSOFI
Filosofi berasal dari bahasa Yunani : philosophy yang berarti menyukai kearifan “sesuatu yang memberikan gambaran dan berperan sebagai tantangan untuk memahami dan menggunakan filosofi sebagai dasar untuk memberikan informasi dan meningkatkan praktek tradisional”.
• Chinn dan Krammer, 1991
“Suatu disiplin ilmu yang memperhatikan dan menggali dalil-dalil yang ada untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari”
• Pearson dan Vaugan, 1986
Garis besar filosofi adalah pendekatan berpikir tentang kenyataan, termasuk tradisi agama,aliran yang dianut oleh keberadaa dan fenomena.
• Jadi filosofi diartikan sebagai ilmu tentang sesuatu disekitar kita dan apa penyebabnya.
• IBI
Falsafah kebidanan merupakan pandangan hidup atau penuntun bagi bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan.
Anggapan tentang filosofi :
• 1. Menurut ACNM ( 1996 ) :
Setiap individu mempunyai hak untuk meyakini bahwa setiap individu mempunyai hak untuk merasa aman, mendapatkan pelayanan kesehatan yang memuaskan dengan memperhatikan martabatnya.
• 2. Bidan meyakini bahwa kehamilan, persalinan merupakan proses yang normal
• 3. Asuhan kebidanan difokuskan kepada kebutuhan individu, keluarga untuk perawatan fisik, emosi dan hubungan sosial.
• 4. Klien ikut terlibat dalam menentukan pilihan.
• 5. Asuhan kebidanan berkesinambungan mengutamakan keamanan, kemampuan klinis dan tanpa intervensi pada proses yang normal.
• 6. Meningkatkan pendidikan pada wanita sepanjang siklus kehidupan
TINJAUAN KEILMUAN
• Setiap pengetahuan mempunyai tiga komponen yang merupakan tiang penyanggah tubuh pengetahuan yang disusun. Komponen tersebut adalah ontologi, efistemologi dan aksiologi.
• Ontologi merupakan azas dalam menetapkan ruang lingkup ujud yang menjadi objek penelaahan (objek ontologi atau objek formal pengetahuan) dan penafsiran tentang hakekat realitas (metafisika) dari objek ontologis atau objek formal tersebut
• Efistemologi merupakan azas mengenai cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi suatu tubuh pengetahuan.
• Aksiologi merupakan azas dalam menggunakan pengetahuan yang diperoleh dan disusun dalam tubuh pengetahuan tersebut
Pendekatan Ontologis
• Secara ontologis ilmu membatasi lingkup penelaahan keilmuannya hanya berada pada daerah-daerah dalam jangkauan pengalaman manusia. Objek penelaahan yang berada dalam batas pra pengalaman( penciptaan manuasia) dan pasca pengalaman (surga dan neraka) diserahkan ilmunya kepengetahuan lain. Ilmu hanya merupakan salah satu pengetahuan dari sekian banyak pengetahuan yang mencoba menelaah kehidupan dalam batas-batas ontologis tertentu yaitu penemuan dan penyusunan pernyataan yang bersifat benar secara ilmiah.
• Aspek kedua dari pendekatan ontologis adalah penafsiran hakekat realitas dari objek ontologis pengetahuan. Penafsiran metafisik keilmuan harus didasarkan pada karakteristik objek ontologis sebagaimana adanya dengan deduksi-deduksi yang dapat diverifikasi secara fisik yaitu suatu pernyataan dapat dapat diterima sebagai premis dalam argumentasi ilmiah setelah melalui pengkajian/penelitian berdasarkan efistemologis keilmuan.
Pendekatan Efistemologis
• Landasan efistemologis ilmu tercermin secara operasional dalam metode ilmiah. Pada dasarnya metode ilmiah merupakan cara ilmu memperoleh dan menyusun tubuh pengetahuannya berdasarkan ;
a. Kerangka pemikiran, yang bersifat logis dengan argumentasi yang bersifat konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil disusun
b. Menjabarkan hipotesis yang merupakan deduksi dari kerangka pemikirantersebut
c. Melakukan verifikasi terhadap hipotesis termaksud untuk menguji kebenaran pernyataan secara faktual.Secara akronim metode ilmiah terkenal sebagai logica-hypotetico-verifikatif atau deducto-hypotetico-verfikatif
Pendekatan aksiologis
• Aksiologis keilmuan menyangkut nilai-nilai yang berkaitan dengan pengetahuan ilmiah baik secara internal, eksternal maupun sosial.
• Nilai internal berkaitan dengan wujud dan kegiatan ilmiah dalam memperoleh pengetahuan tanpa mengesampingkan fitrah manusia.
• Nilai eksternal menyangkut nilai-nilai yang berkaitan dengan penggunaan pengetahuan ilmiah.
• Nilai sosial menyangkut pandangan masyarakat yang menilai keberadaan suatu pengetahuan dan profesi tertentu. Oleh karena itu, kode etik profesi merupakan suatu persyaratan mutlak bagi keberadaan suatu profesi.
• Kode etik profesi ini pada hakekatnya bersumber dari nilai internal dan eksternal dari suatu disiplin keilmuan. Bangsa Indonesia berbahagia karena kebidanan sebagai suatu profesi dibidang kesehatan telah memiliki kode etik yang mutlak diaplikasikan kedalam praktek klinik kebidanan.
• Pada dasarnya ilmu harus digunakan dan dimanfaatkan untuk keuntungan/berfaedah bagi manusia.
• Dalam hal ini ilmu dapat dimanfaatkan sebagai saran atau alat dalam meningkatkan taraf hidup manusia dengan memperhatikan kodrat manusia, martabat manusia dan kelestarian/keseimbangan alam.
• Untuk kepentiungan manusia tersebut maka pengetahuan ilmiah yang diperoleh dan disusun merupakan milik bersama, dimana setiap orang berhak memanfaatkan ilmu menurut kebutuhannya.
• Universal berarti ilmu tidak mempunyai konotasi parokial seperti ras, ideologi atau agama
• Tanggung jawab ilmuwan : Profesional dan Moral
• Pendekatan ontologis, aksiologis dan efistemologis memberikan 18 azas moral yang terkait dengan kegiatan keilmuan. Keseluruhan azas moral ini pada hakekatnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu
1. kelompk asas moral yang membentu tanggung jawab profesional
2. kelompok tanggung jawab sosial
• Tanggung jawab profesional ditujukan kepada masyarakat ilmuwan dalam mempertanggung jawabkan moral yang berkaitan dengan landasan efistemologis.
• Sedangkan tanggung jawab sosial yakni pertanggung jawaban ilmuwan terhadap masyarakat yang menyangkut azas moral mengenai pemilihan etis terhadap objek penelaahan keilmuwan dan penggunaan pengetahuan ilmiah.
Dimensi Kefilsafatan Ilmu Kebidanan
• Keberadaan disiplin keilmuan kebidanan sama seperti keilmuan lainnya ditopang oleh berbagai disiplin keilmuan yang telah jauh berkembang, sehingga dalam perjalanan mulai dipertanyakan identitas dirinya sebagai satu disiplin keilmuan yang mandiri.
• Yang sering dipertanyakan pada pengetahuan kebidanan (Midwifery Knowledge) terutama berfokus kepada tubuh pengetahuan kebidanan untuk bereksistensi sebagai satu disiplin keilmuan yang mandiri.
• Lebih lanjut sering dipertanyakan adalah ciri-ciri atau karakteristik yang membedakan pengetahuan kebidanan dengan ilmu yang lain.
• Berdasarkan komponen hakekat ilmu, maka setiap cabang pengetahuan dibedakan dari jenis pengetahuan lainnya berdasarkan apa yang diketahui(ontologi),bagaimana pengetahuan tersebut diperoleh (efistemologi) serta nilai mana yang terkait dengan pengetahuan tersebut(aksiologi).
• Oleh karena serta itu pengetahuan ilmiah mempunyai landasan ontologi, efistemologi dan aksiologi yang spesifik bersifat ilmiah. Artinya suatu pengetahuan secara umum dikelompokkan sebagai pengetahuan ilmiah apabila dapat memenuhi persyaratan ontologi, efistemologi dan aksiologi keilmuan.
Tubuh Pengetahuan Kebidanan
• Disiplin keilmuan kebidanan mempunyai karakteristik dan spesifikasi baik objek forma maupun objek materia.
• Objek forma disiplin keilmuwan kebidanan adalah cara pandang yang berfokus pada ojek penelaahan dalam batas ruang lingkup tertentu.
• Objek forma dari disiplin keilmuawan kebidanan adalah mempertahankan status kesehatan reproduksi termasuk kesejahteraan wanita sejak lahir sampai masa tuanya(late menopause) termasuk berbagai implikasi dalam siklus kehidupannya.
• Objek materi disiplin keilmuwan kebidanan adalah substansi dari objek penelaahan dalam lingkup tertentu.
• Objek materia dalam disiplin keilmuwan adalah janin, bayi baru lahir, bayi dan anak bawah lima tahun (balita) dan wanita secara utuh/holistik dalam siklus kehidupannya (kanak-kanak, pra remaja, remaja, dewasa muda, dewasa, lansia dini dan lansia lanjut) yang berfokus kepada kesehatan reproduksi
Berduka dan Kehilangan
By : UnknownBERDUKA DAN KEHILANGAN
DEFENISI
• KEHILANGAN adalah kenyataan/situasi yang mungkin terjadi dimana sesuatu yang dihadapi, dinilai terjadi perubahan, tidak lagi memungkinkan ada atau pergi/hilang.
• Dapat dikatakan juga sebagai suatu kondisi dimana seseorang mengalami suatu kekurangan atau tidak ada sesuatu yang dulunya ada (Wilkinson, 2005).
DEFENISI
BERDUKA adalah respon fisik dan psikologis yang terpola spesifik pada individu yang mengalami kehilangan. Respon/reaksi normal, karena melalui proses berduka individu mampu memutus ikatan dengan benda/orang yang terpisah dan berikatan dengan benda/orang baru.
Berduka bisa mencakup aspek fisik/psikologis, kognitif dan perilaku
DEFENISI
• Berduka : reaksi terhadap kehilangan yang merupakan respon emosional yang normal.
Berduka : Proses memecahkan masalah
Normal : terkait kematian
Menentukan kesehatan jiwa indiv idu, karena memberi kesempatan individu untuk melakukan koping terhadap kehilangan secara bertahap sehingga dapat menerima kehilangan
Karakteristik Berduka menurut Burgers dan Lazare (1976)
1. Berduka yang menunjukkan reaksi syok dan ketidakyakinan.
2. Berduka yang menunjukkan perasaan sedih dan hampa bila teringat tentang kehilangan orang yang disayangi.
3. Berduka yang menunjukkan perasaan tidak nyaman dan sering disertai dengan menangis, serta keluhan-keluhan sesak pada dada, rasa tercekik, nafas pendek.
4. Mengenang almarhum terus menerus
5. Memperoleh pengalaman perasaan berduka.
6. Cenderung menjadi mudah tersinggung dan marah.
6 (Enam) tingkatan Berduka
• 1. Syok
• 2. Tidak yakin
• 3. Mengembangkan kesadaran diri
• 4. Restitusi
• 5. Mengatasi kehilangan
• 6. Idealisasi dan hasil
Kehilangan
• Kehilangan : suatu keadaan ketika individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada atau dimiliki, baik sebagian atau keseluruhan.
• Dapat terjadi : tiba-tiba atau bertahap
• Proses berduka yang disebabkan oleh kehilangan :
1. Penyangkalan (denial)
2. Marah (anger)
3. Tawar menawar (bargaining)
4. Depresi
5. Penerimaan (acceptance)